Kebanyakan siswa les privat kami adalah kaum pekerja atau orang dewasa dengan jadwal pekerjaan atau kegiatan yang padat. Ada juga orangtua dari kategori yang sama, namun alih-alih ingin ‘mengkursuskan’ dirinya sendiri, mereka ingin mencari guru les untuk anak-anaknya. Kami memiliki sejumlah siswa yang telah bersama kami selama jangka waktu yang cukup lama. Antara kami dan siswa kami (atau orang tua siswa kami tersebut) sepertinya telah terjalin suatu kesepakatan, yang pada akhirnya membuat kedua pihak nyaman dengan proses les privat yang sedang dijalani. Kami semua memahami esensi dari les privat itu sendiri.
Namun tak jarang, banyak miskonsepsi tentang apa sebenarnya les privat itu dan bagaimana mekanismenya. Memang sepele, tapi seringkali kekurangpahaman inilah yang menyebabkan banyak orang mengurungkan niatnya untuk memulai les privat, atau beberapa di antaranya yang sedang menjalani les privat menemui beberapa kendala yang akhirnya berujung pada mengakhiri proses belajar yang sebenarnya bisa memberi banyak manfaat hanya jika diketahui caranya. Ini beberapa alasan umum mengapa kita memilih mengikuti les privat daripada kelas kursus umum dan karakteristik les privat pada umumnya:
1) Jadwal bebas. Di lembaga kursus yang menawarkan kelas umum (massal), ada kecenderungan peserta kelas bisnis (Business English Class) yang mempunyai jadwal kerja yang padat untuk bolos atau melewatkan pertemuannya pada saat sibuk dengan pekerjaan. Hal ini sangat disayangkan mengingat datang atau tidak datang, biaya akan tetap dibebankan. Ditambah lagi, kebanyakan tempat kursus mengharuskan persentase kehadiran sebagai syarat boleh mengikuti tes akhir untuk mendapatkan sertifikat. Kelas yang terlewatkan juga tidak akan mungkin diganti dengan kelas pengganti (make up class). Sebaliknya, jika kita mengambil les privat, kita bisa mengatur jadwal sesuai dengan waktu lowong kita (berbeda dengan kelas umum yang mengambil dari suara terbanyak). Kalaupun ada pembatalan kelas, make up class masih bisa dilakukan.
2) Materi sesuai kebutuhan peserta. Jika peserta menginginkan belajar bahasa Inggris secara umum, adalah aman untuk mengikuti kelas umum di sebuah lembaga kursus. Tapi bagaimana jika kita menginginkan sesuatu yang spesifik? Katakanlah kita adalah seorang Front Office Manager di sebuah hotel berbintang yang ingin memperdalam bahasa Inggris yang berhubungan dengan pekerjaan saja. Di sinilah kelebihan les privat daripada kelas umum. Seorang peserta les privat bisa meminta guru les untuk memberi materi yang spesifik atau hanya yang diminta si peserta saja. Ketelitian peserta dalam memilih guru les juga bisa menjadi kunci sukses les privat yang dia ikuti. Apakah guru les dia memiliki pengalaman mengajar di bidang yang spesifik yang dia butuhkan? Ini tentu akan menjadi nilai tambah yang menguntungkan peserta.
3) Lebih fokus. Ada satu kejadian unik yang menimpa Ms Neno, guru bahasa Inggris kami, beberapa tahun lalu. Saat mengajar di kelas, seorang siswa yang bosan tertangkap sedang menonton video porno di telepon genggamnya. Setelah diselidiki, ternyata siswa ini berada di level yang lebih tinggi dari rata-rata siswa lain, dan karena itu merasa kelas itu membosankan. Dalam kelas kelompok, adalah kode etik seorang guru untuk menitikberatkan pada siswa yang terlemah, karena memerlukan lebih banyak bantuan daripada yang terlihat sudah bisa. Jika dalam satu kelas terdapat beberapa siswa dengan tingkat level yang tidak seimbang, kelas bisa jadi sedikit ‘tidak imbang’ dan bisa saja ada yang harus di’korban’kan.
Maka dari itu ada alasan ketika kita mendaftar kursus di lembaga kursus, kita mengikuti placement test dengan tujuan agar ditempatkan di kelas yang sesuai dengan level kita bersama orang-orang di level yang sama. Dalam les privat yang terdiri dari satu siswa atau kelompok kecil, guru akan mengarahkan kelas dengan kecepatan sesuai dengan kemampuan satu orang atau kelompok kecil siswa saja. Guru juga akan memiliki lebih banyak waktu dan perhatian yang dicurahkan untuk masing-masing siswa les. Tentu waktu yang dialokasikan seorang guru di dalam kelas dalam waktu 90 menit akan sangat berbeda di dalam kelas dengan jumlah siswa hanya satu orang dengan katakan lebih dari 10 orang.
4) Hasil lebih optimal. Dengan penjelasan di beberapa poin tadi, sepertinya Anda sudah bisa langsung memahami yang kami maksud. Jika peserta berorientasi pada kemajuan dan peningkatan kemampuan bahasa Inggrisnya secara signifikan, les privat adalah pilihan yang tepat. Peserta tidak akan melewatkan kelas yang sudah dibayarnya dengan sia-sia, hanya akan memfokuskan diri pada hal-hal yang ia butuhkan secara spesifik, dan bisa lebih berkonsentrasi penuh dalam proses belajar. Ketiga hal ini akan secara otomatis menghasilkan hasil belajar yang lebih optimal. Bagi peserta dengan level tinggi, akan bisa belajar dengan kecepatan yang diinginkan. Sementara bagi peserta dengan level lebih rendah, akan dituntun sesuai dengan kecepatan yang dibutuhkan.
Tak luput dari pandangan kami adalah satu miskonsepsi umum tentang les privat yang perlu diluruskan. Dengan segala ‘keunggulan’ les privat yang disebutkan di atas (yang sayangnya belum diketahui banyak orang), banyak yang mempertanyakan kenapa biaya les privat cenderung lebih mahal daripada kelas biasa. Penjelasannya cukup sederhana. Di kelas biasa, biaya operasional satu kelas ditanggung oleh banyak peserta, katakanlah oleh minimal 6 orang. Sementara dalam les privat, biaya operasional satu kelas ditanggung hanya seorang diri. Cukup masuk akal? Walaupun begitu, saat ini banyak lembaga, seperti Active English, yang menawarkan jasa les privat dengan nilai investasi yang terjangkau. Tapi percayalah, dengan mengetahui cara menyiasati les privat, dana yang dikeluarkan akan sepadan dengan hasilnya.
Tulisan ini juga bisa dibaca di Ms Neno’s Blog.